Masa remaja secara umum merupakan
peralihan transisi dari masa kanak-kanak ke masa remaja. Sebenarnya kenakalan
remaja itu timbul akibat dari ketidak mampuan anak dalam menghadapi tugas
perkembangan remaja yang harus dipenuhi.
Pada masa
remaja banyak sekali perubahan yang
terjadi pada diri anak, baik segi psikis maupun fisiknya. Dalam segi psikis
bayak teori-teori perkembangan
yang memaparkan ketidakselarasan, gangguan emosi dan gangguan perilaku sebagai
akibat dari tekanan-tekanan yang dialami remaja karena perubahan-perubahan yang
terjadi pada dirinya maupun akibat perubahan pada lingkungan. Jika tidak
diwaspadai, perubahan-perubahan psikis yang terjadi sebagai tugas perkembangan remaja itu akan
berdampak negatif pada remaja.
Remaja
masa kini banyak sekali tekanan-tekanan yang
mereka dapatkan, mulai dari perkembangan fisiologi, ditambah dengan kondisi
lingkungan dan sosial budaya serta perkembangan teknologi yang semakin pesat.
Hal ini dapat mengakibatkan munculnya masalah-masalah psikologis
berupa gangguan penyesuaian diri atau perilaku yang mengakibatkan bentuk
penyimpangan perilaku yang disebut kenakalan remaja.
Menurut hemat saya, tekanan-tekanan
yang timbul dari lingkungan dan orang tua yang menginginkan anak melakukan
peran dewasa, padahal mereka masih tergolong dalam masa remaja, secara
psikologis anak belum mampu menghadapinya. Stres, kesedihan, kecemasan,
kesepian, keraguan pada diri remaja membuat mereka mengambil resiko dengan
melakukan kenakalan remaja.
Faktor lingkungan merupakan peran
untama dalam membantu masa remaja untuk menyelesaikan tugas perkembangannya.
Adapun faktor faktor yang dapat menyebabkan munculnya kenakalan remaja adalah Keluarga (rumah tangga), Sekolah, dan Kondisi
Masyarakat (lingkungan social).
1.
Keluarga (rumah tangga)
Hasil dari beberapa penelitian
menunjukkan bahwa anak/remaja yang dibesarkan dalam lingkungan sosial keluarga
yang tidak baik atau disharmoni keluarga, maka resiko anak untuk mengalami gangguan kepribadian menjadi berkepribadian antisosial dan berperilaku
menyimpang lebih besar dibandingkan dengan anak yang dibesarkan dalam keluarga
sehat atau harmonis (sakinah).
2.
Sekolah
Kondisi sekolah yang tidak baik
dapat menganggu proses belajar mengajar
anak didik, yang pada gilirannya dapat memberikan “peluang” pada anak didik
untuk berperilaku menyimpang. Misalnya, kurikulum sekolah yang sering
berganti-ganti, muatan agama/budi pekerti yang kurang. Dalam hal ini yang
paling berperan adalah guru Agama, guru PKN dan Bimbingan Konseling,
meskipun semua elemen sekolah bertanggung jawab atas perilaku anak di sekolah.
3.
Kondisi Masyarakat (Lingkungan Sosial)
Faktor kondisi lingkungan sosial
yang tidak sehat atau “rawan”, merupakan faktor yang kondusif bagi anak/remaja
untuk berperilaku menyimpangMasa
remaja sebagai periode merupakan suatu periode yang sarat dengan perubahan dan
rentan munculnya masalah (kenakalan
remaja). Untuk itu perlu adanya perhatian khusus serta pemahaman
yang baik serta penanganan yang tepat terhadap remaja merupakan faktor penting
bagi keberhasilan remaja di kehidupan selanjutnya, mengingat masa ini
merupakan masa yang paling menentukan.
Selain itu perlu adanya kerjasama
dari remaja itu sendiri, orang tua, guru dan pihak-pihak lain yang terkait agar
perkembangan remaja di bidang pendidikan dan bidang-bidang lainnya dapat
dilalui secara terarah, sehat dan bahagia. Demikian sedikit paparan mengenai cara mengatasi kenakalan remaja,
semoga kenakalan remaja di negeri ini
berkurang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar