Rabu, 29 Mei 2013

A tribute to My Parents

Kurang lebih sepuluh taun silam, aku masih bisa memandang wajahmu, melihat senyummu, membelai pipimu, dan merasakan kasih sayangmu. Sungguh, aku tidak menyangka, "keputusan" itu harus aku alami karena jalan takdir oleh Nya. Melalui tulisan iini, akan saya goreskan sedikit ungkapan terimakasihku kepada mu Ibu dan Bapak.
"TAKDIR MEMANG KEJAM
TAK MENGENAL PERASAAN
BERSIMPUHKU GENGGAM
HARAPAN YANG JADI ARANG"
Sebait lagu yang pernah di populerkan oleh Desy Ratnasari ini mungkin ada benarnya dari satu sisi. Bagaimana tidak, takdir tidak memandang nilai keidealan, nilai kemanusiaan, serta nilai apapun yang dirasakan tidak mungkin oleh manusia.semua yang berawal baik, bisa jadi musnah ketika takdir suda berbicara. Semua yang awalnya lancar bisa jadi bubar karena garis takdir yang mengadang. Tetapi, aku harus faham bahwa aku hanya la ciptaanNya yang harus pasrah dan tunduk teradap semua aturanNya.
Ibu, Bapak...
Dalam detikku, aku selalu berdoa agar engkau mendapatkan tempat yang paling baik di SisiNya. Dalam baktiku. aku selalu mempelajari nasihat2 yang sempat aku dengar dari engkau. Dalam kenangku, aku selalu mengingat senyum dan tawa bahagia yang tak pernha kurasakan lagi hingga sekarang. Di sini, aku rasakan sunyi, sepi, hening tanpa kehadiranmu. Ingin sekali aku rasanya bisa menyatu beberapa saat dengan kalian. Meluapkan rasa rinduku yang tak tertara nilainya jika harus di ukur dengan timbangan, dan alat pengukur apapun.
Aku mengerti, Ini bukan kemauan kalian untuk meninggalkan aku serta kakak dan adik. Aku menyadari bahwa jalan ini akan memberikanku sebuah jalan lain yang sampai saat ini aku belum bisa mengira akan seperti apa kedepannya.
Ungkapan terimakasih ku ucapkan kepada mu Ibu dan Bapak, jikalau harus ku tebus dengan nyawaku sebagai imbalan terimakasih, maka akan segera ku serakan nyawa ini. Ibu, Bapak...Ku merindukanmu...:(