hidup di kampung |
Di saat sebagian besar orang menggantungkan mimpinya di kota,
memilih hidup di kampung mungkin bukan hal yang mudah. Bagi kaum muda yang
menempuh pendidikan di kota, hidup di kampung adalah sebuah kecanggungan.
Jikapun ada kaum muda yang kembali ke desa, mereka sering mendapatkan komentar
nyinyir. Itulah kenyataan yang melanda masyarakat kita. Kota masih menjadi
sebuah ruang mengejar mimpi. Sebuah kenyataan urbanisasi yang entah kapan akan
tetap menjadi arus utama. Sejak kecil kita sudah dijejali dengan film-film
tentang indahnya mengadu nasib ke kota, mengejar mimpi ke kota, kemudian pulang
dengan kesuksesan. Agaknya pencitraan kota telah banyak berpengaruh di benak
masyarakat kita. Sehingga lagi-lagi kampung selalu identik dengan “katrok”,
terbelakang dan tak layak menjadi muara mimpi.
Bagiku kampung adalah sebuah entitas yang menarik. Ia membuat
orang tidak terlalu serakah dan selalu berpikir materialis. Bagiku mengejar mimpi
bukanlah melarikan diri ke kota mencari lembaran-lembaran kesuksesan materi.
Mungkin akan terlihat idealis, tapi bagiku mimpiku adalah menciptakan mimpi
bagi orang-orang di sekitarku. Membuat orang desa berpikir maju tanpa harus
meninggalkan dunia kebun mereka yang telah begitu lekat di tiap aliran darah.
Salahsatu langkah kecil yang mesti dilakukan adalah
menciptakan ruang publik bagi ketertutupan-ketertutupan dibangun oleh pejabat
kecil di desa. Satu yang mesti kita tahu, budaya korupsi telah mendarah sampai
ke desa. Kebutuhan ruang publik untuk memunculkan kekuatan massa di luar
struktur pemerintah desa menjadi hal yang penting. Di samping itu ruang publik
tersebut juga mesti bisa menjadi sebuah ruang untuk belajar teknologi maupun
ilmu pengetahuan.
Akan menjadi menarik jika kita mampu memfasilitasi
orang-orang desa mengenal sedikit teknologi dan pengetahuan mutakhir tanpa
harus meninggalkan kampung mereka. Menemani mereka belajar di Pusat Teknologi
Masyarakat, lalu menciptakan kesadaran-kesadaran bahwa bahwa desa mereka adalah
impian mereka.
Aku yakin, di kampung kelak akan lahir jiwa-jiwa dan
sosok-sosok sederhana yang kembali menggantungkan mimpinya di desa. Kembalikan
Indonesia pada roh yang sesungguhnya…..
Dari desa kita bangun Indonesia
Tidak ada komentar:
Posting Komentar