Senin, 11 Juni 2012

Aku Bangga Hidup Di Kampung


hidup di kampung
Di saat sebagian besar orang menggantungkan mimpinya di kota, memilih hidup di kampung mungkin bukan hal yang mudah. Bagi kaum muda yang menempuh pendidikan di kota, hidup di kampung adalah sebuah kecanggungan. Jikapun ada kaum muda yang kembali ke desa, mereka sering mendapatkan komentar nyinyir. Itulah kenyataan yang melanda masyarakat kita. Kota masih menjadi sebuah ruang mengejar mimpi. Sebuah kenyataan urbanisasi yang entah kapan akan tetap menjadi arus utama. Sejak kecil kita sudah dijejali dengan film-film tentang indahnya mengadu nasib ke kota, mengejar mimpi ke kota, kemudian pulang dengan kesuksesan. Agaknya pencitraan kota telah banyak berpengaruh di benak masyarakat kita. Sehingga lagi-lagi kampung selalu identik dengan “katrok”, terbelakang dan tak layak menjadi muara mimpi.
Bagiku kampung adalah sebuah entitas yang menarik. Ia membuat orang tidak terlalu serakah dan selalu berpikir materialis. Bagiku mengejar mimpi bukanlah melarikan diri ke kota mencari lembaran-lembaran kesuksesan materi. Mungkin akan terlihat idealis, tapi bagiku mimpiku adalah menciptakan mimpi bagi orang-orang di sekitarku. Membuat orang desa berpikir maju tanpa harus meninggalkan dunia kebun mereka yang telah begitu lekat di tiap aliran darah.
Salahsatu langkah kecil yang mesti dilakukan adalah menciptakan ruang publik bagi ketertutupan-ketertutupan dibangun oleh pejabat kecil di desa. Satu yang mesti kita tahu, budaya korupsi telah mendarah sampai ke desa. Kebutuhan ruang publik untuk memunculkan kekuatan massa di luar struktur pemerintah desa menjadi hal yang penting. Di samping itu ruang publik tersebut juga mesti bisa menjadi sebuah ruang untuk belajar teknologi maupun ilmu pengetahuan.
Akan menjadi menarik jika kita mampu memfasilitasi orang-orang desa mengenal sedikit teknologi dan pengetahuan mutakhir tanpa harus meninggalkan kampung mereka. Menemani mereka belajar di Pusat Teknologi Masyarakat, lalu menciptakan kesadaran-kesadaran bahwa bahwa desa mereka adalah impian mereka.
Aku yakin, di kampung kelak akan lahir jiwa-jiwa dan sosok-sosok sederhana yang kembali menggantungkan mimpinya di desa. Kembalikan Indonesia pada roh yang sesungguhnya…..
Dari desa kita bangun Indonesia

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

A
J
A
M
E
R
A
I
N
U
D
T
A
N
E
I
D
D
U
R
H
A
B